WHAT'S NEW?
Loading...

Muhammadiyah LGBT tak Bisa Gunakan Dalih HAM untuk Perjuangkan Hak

 Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nasir menegaskan, kaum lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT) di Indonesia tidak bisa menggunakan dalih HAM untuk memperjuangkan hak-haknya. "(Berdalih HAM) nggak bisa, HAM itu tidak bersifat absolut universal di sebuah negara," kata Haedar kepada Republika, Jumat (29/1). Ia menjelaskan, ketika suatu negara yang mayoritas penduduknya Muslim atau terdapat agama yang mengharamkan LGBT, maka HAM universal tidak berlaku. Apalagi, di Indonesia, terdapat Pancasila yang jelas-jelas mempunyai pemahaman nilai ketuhanan Yang Maha Esa.
Sehingga menurutnya, apabila LGBT menjadi pilihan pribadi seseorang, maka itu sah-sah saja. Namun, Haedar menegaskan, ketika kaum LGBT memperjuangkannya untuk memperoleh 'hak hidup', hal tersebut sudah tidak bisa. Jika perlu, ia menambahkan, pemerintah segera mengeluarkan aturan terkait demi kemaslahatan bersama. "Yang kedua, negara harus menghormati hal itu. Itu jalan yang lebih moderat," jelasnya. Sebelumnya, Forum LGBT (lesbian, gay, biseksual, dan transgender) menyesalkan tindakan kekerasan dan penyisiran untuk mencari pelaku yang dilakukan oleh aparat penegak hukum. Koodinator Divisi Advokasi Jaringan Gaya Warna Lentera, Slamet Raharjo mengklaim, tindakan tersebut mampu memunculkan sikap trauma dan perlawanan yang berdampak buruk bagi individu LGBT.

Seorang LGBT bisa diusir dari keluarga akibat dari tekanan masyarakat yang mengancam dengan kekerasan. Ia berharap harusnya negara hadir melindungi.

Pengaruh Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Era Globalisasi

Pengaruh Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Era Globalisasi
     
 Ledakan Teknologi Informasidan Komunikasi telah membuka babak baru bagi masyarakat untuk memperoleh informasi secara otonom. Sekat-sekat informasi dengan sendirinya menghilang oleh inisiatif kuat individu yang ingin mengetahui lebih jauh apa yang terjadi sekitarnya. Setiap orang memiliki akses terhadap sumber informasidimanapun di dunia ini. Konsekuensinya, masyarakat menjadi kritis dan tanggap terhadap hal yang berkembang. Perkembangan dunia teknologi informasi yang demikian pesatnya telah membawa manfaat luar biasa bagi kemajuan peradaban umat manusia.Kegiatan komunikasi yang sebelumnya menuntut peralatan yang begitu rumit, kini relatif sudah digantikan oleh perangkat mesin-mesin otomatis. Sistem kerja alat teknologi telah mengalihfungsikan tenaga otot manusia dengan pembesaran dan percepatan yang menakjubkan. Begitupun dengan telah ditemukannya formulasi-formulasi baru aneka kapasitas komputer, seolah sudah mampu menggeser posisi kemampuan otak manusia dalam berbagai bidang ilmu dan aktivitas manusia. Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi yang telah kita capai sekarang benar-benar telah diakui dan dirasakan memberikan banyak kemudahan dan kenyamanan bagi kehidupan umat manusia. Bagi masyarakatsekarang, teknologi informasi dan komunikasi merupakan suatu religion. Pengembangannya dianggap sebagai solusi dari permasalahan yang ada. Sementara orang bahkan memuja hal tersebut sebagai liberator yang akan membebaskan mereka dari kungkungan kefanaan dunia. Selain itu, hal tersebut juga diyakini akan memberi umat manusia kebahagiaan dan immortalitas. Sumbangan teknologi informasi dan komunikasi terhadap peradaban dan kesejahteraan manusia tidaklah dapat dipungkiri. Seperti yang kita ketahui bahwa di era serba modern seperti saat ini, peran teknologi informasi dalam kehidupan sehari-hari tentunya sangat berpengaruh. Hal ini tidak terlepas dari aktivitas kita yang kerap kali ditunjang dengan teknologi informasi itu sendiri yang mampu menjawab tuntutan pekerjaan yang lebih cepat, mudah, murah dan menghemat waktu. Kemajuan teknologi menjadi jawaban dari kemajuan globalisasi yang kian menyelimuti dunia. Suatu kemajuan yang tentunya akan memberikan dampak bagi peradaban hidup pelajar. Tidak dapat dipungkiri, kini kita telah menjadi “budak” dari peradaban teknologi informasi itu sendiri. Bagaiman tidak, banyaknya pelajar yang sekaligus berperan sebagai pengguna teknologi informasi dan komunikasi, membuktikan bahwa kehidupan yang mereka lakoni tak pernah lepas dari peran teknologi informasi. Menghadapi keadaan seperti ini, kita sebagai pelajar perlu diarahkan pada sikap “sadar teknologi” atau “melek teknologi”. Kemajuan yang sering diartikan sebagai modernisasi, menjanjikan kemampuan manusia untuk mengendalikan alam melalui ilmu pengetahuan, meningkatkan kesejahteraan material melalui teknologi dan meningkatkan efektivitas kemampuan pelajar melalui penerapan organisasi yang berdasarkan pertimbangan kesadaran. Karena dengan ilmu pengetahuan teknologi informasi dan komunikasi pula, manusia dapat melakukan hal-hal yang sebelumnya belum pernah dibayangkan. Di satu sisi, teknologi memiliki keuntungan bagi orang yang menggunakannya. Misalkan saja dalam hal berbagi informasi, para pelajar dapat mengakses informasi dunia dengan cepat dan mudah, sehingga mereka dapat menyadari bahwa dunia seakan berada di genggaman mereka. Suatu akses yang tentunya akan memperkaya para pelajar dengan segudang informasi yang dapat memacu motivasi mereka untuk meningkatkan kreativitasnya, khususnya dalam bidang informatika.
masmaskae

         Bukan hanya itu, teknologi informasi dan komunikasi juga memiliki andil yang besar dalam hal sarana pembelajaran. Karena seperti yang kita ketahui bahwa teknologi informasi dan komunikasi kini telah merasuk ke dalam kurikulum dunia pendidikan. Suatu hal yang tentunya menjadi gebrakan di dunia pendidikan dalam ajang peningkatan potensi pelajar. Selain itu gelombang kemajuan dan perkembangan teknologi dalam bidang pendidikan telah membawa perubahan pada kehidupan dan gaya hidup pelajar yang lebih dinamis. Dengan adanya hal tersebut, maka pelajar senantiasa menghidupkan dan menyalurkan semangat untuk mengeksplorasi ilmu yang belum diketahui. 
Kehidupan kita sekarang perlahan-lahan mulai berubah dari dulunya era industri berubah menjadi era informasi dan komunikasi dibalik pengaruh era globalisasi dan informatika yang menjadikan komputer, internet, dan pesatnya perkembangan teknologi informasi sebagai bagian utama yang harus ada atau tidak boleh kekurangan di dunia pendidikan. Dalam memasuki era tersebut, sekolah memiliki tanggung jawab untuk menyiapkan siswa dalam menghadapi semua tantangan yang berubah sangat cepat dalam lingkungan kehidupan mereka. Kemampuan untuk berbahasa asing dan kemahiran komputer adalah dua kriteria yang sering kali diminta masyarakat untuk memasuki era globalisasi baik di Indonesia maupun di seluruh dunia. Maka dengan adanya komputer yang telah merambah di segala kehidupan manusia, hal itu membutuhkan tanggung jawab yang sangat tinggi bagi sistem pendidikan kita untuk mengembangkan kemampuan berbahasa siswa dan kemahiran komputer. Selain itu dengan adanya sistem pendidikan yang berbasis pada perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi maka diharapkan pelajar-pelajar di negeri kita dapat bersaing dan mengejar ketertinggalan dari pelajar di negeri maju tanpa perlu kehilangan nilai-nilai kemanusian dan budaya yang kita miliki. Atau dengan kata lain, peserta didik di jenjang pendidikan dasar perlu diarahkan dan dibekali pendidikan teknologi guna menuju masyarakat yang "melek teknologi" yaitu bercirikan mampu mengenal, mengerti, memilih, menggunakan, memelihara, memperbaiki, menilai, menghasilkan produk teknologi sederhana, dan peduli terhadap masalah yang berkaitan dengan teknologi. Di lain hal, teknologi informasi dan komunikasijuga dapatmendorong kita untuk melihat hal kecil sebagai hal yang dapat dijadikan sebagai sejumlah peluang yang tersaji di hadapan mata. Karena dengan begitu, maka kita dapatmembalikkan arah imperialisme budaya yang dibawa oleh perkembangan di bidang tekonologi informasi ini, menjadi sesuatu yang bermanfaat. Namun, di samping semua itu, kita tidak bisa pula menipu diri akan kenyataan bahwa era teknologi informasi dan komunikasi mendatangkan malapetaka dan kesengsaraan bagi kehidupan kita. Dalam peradaban modern yang muda, terlalu sering manusia terhenyak oleh disilusi dari dampak negatif perkembangan teknologi ini terhadap kehidupan umat manusia. Kalaupun teknologi informasi mampu mengungkap semua tabir rahasia alam dan kehidupan, tidak berarti teknologi informasi sinonim dengan kebenaran. Sebab hal tersebut hanya mampu menampilkan kenyataan. Sedangkan kebenaran yang manusiawi haruslah lebih dari sekedar kenyataan obyektif. Tentu saja teknologi informasi dan komunikasi tidak mengenal moral kemanusiaan, oleh karena itu hal tersebut tidak pernah bisa mejadi standar kebenaran ataupun solusi dari masalah-masalah kemanusiaan. Semakin kuatnya gejala "dehumanisasi", tergerusnya nilai-nilai kemanusiaan dewasa ini, merupakan salah satu oleh-oleh yang dibawa kemajuan teknologi tersebut. Bahkan, sampai tataran tertentu, dampak negatif dari peradaban yang tinggi itu dapat melahirkan kecenderungan pengingkaran manusia sebagai homo-religousus atau makhluk teomorfisTeknologi informasi juga dapat menimbulkan sisi rawan yang gelap sampai tahap mencemaskan dengan kekhawatiran pada perkembangan tindak pidanadi bidang teknologi itu sendiri yang berhubungan dengan “cybercrime” atau kejahatan mayantara. Masalah kejahatan mayantara ini sepatutnya mendapat perhatian semua pihak secara seksama pada perkembangan teknologi masa depan. Karena kejahatan ini termasuk salah satu kejahatan luar biasa, bahkan dirasakan pula sebagai kejahatan misterius yang dapat mengancam kehidupan masyarakat. Tindak pidana atau kejahatan ini adalah sisi paling buruk di dalam kehidupan modern dari masyarakat akibat kemajuan pesat teknologi dengan meningkatnya peristiwa kejahatan komputer, pornografi, terorisme digital, “perang” informasi sampah, bias informasi, hacker, cracker dan sebagainya.
       
Seperti halnya dengan peristiwa kejahatan mayantara yang menimpa situs Mabes TNI, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Mabes Polri dan Departemen Luar Negeri Republik Indonesia merupakan sisi gelap dari kejahatan teknologi informasi yang memanfaatkan kecanggihan internet. Bukan hanya itu, situs Microsoft, NASA dan pentagon tidak luput dari para hacker nakal yang mengacaukan sistem informasi dan data yang dimiliki oleh Amerika Serikat. Selain itu, kasus pembobolan ATM oleh parahacker nakaljuga menjadi salah satu dampak negatif dari teknologi informasi yang marak terjadi. Tak dapat juga dipungkiri bahwa dampak negatif dari teknologi informasi sangat dirasakan oleh kaum pelajar. Banyaknya pelajar yang terlena dengan fasilitas website hiburan dari teknologi informasi seperti facebook, chatting, twitter dan sebagainya, membuat mereka menyampingkan kewajibannya, bahkan mereka menjadikan hal tersebut sebagai hobi yang dilakukan tanpa mengenal waktu.Konsekuensinya, para pelajar akan menjadi malas dan semakin membutakan kesadaran mereka tentang pentingnya sadar teknologi. Inilah sebenarnya sisi paling buruk yang tidak dapat dihindarkan dan disembunyikan dari kemajuan teknologi informasi dewasa ini. Oleh karena itu kita harus berhati-hati terhadap dampak negatif yang ditimbulkan, karena dampak negaitf tersebut dapat mengubah paradigma pelajar dalam menghadapi era teknologi informasi dan komunikasi. Bagi pelajar Indonesia, sebagai generasi pelanjut tidak akan luput dari pengaruh perkembangan buruk teknologi informasi dewasa ini maupun masa depan. Masalah ini perlu ditanggulangi supaya tidak menjadi hal yang dapat menjadi ancaman bagi para pelajar dalam mencapai masa depan mereka. Akan tetapi, janganlah kita mencemaskan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi ini. Pandai-pandailah kita memanfaatkan media ini dan memilih yang bernilai positif. Ambillah hal yang perlu dan jadikan hal yang bernilai negatif sebagai bahan pertimbangan dan perbandingan. Bersikap positiflah menghadapi perkembangan teknologi informasi ini. perkembangan ini akan memberi pengetahuan yang banyak dan berguna bagi orang-orang yang dapat memanfaatkannya secara positif. Jadi perkembangan teknologi informasi dan komunikasi bukanlah sesuatu yang perlu dicemaskan tetapi sesuatu yang harus digali manfaatnya. Dalam menyikapi perkembangan teknologi itu sendiri, semuanya tergantung dari pribadi kita masing-masing. Karena teknologi informasi dan komunikasi itu memiliki warna dasar putih. Tergantung dari penggunanya. Apakah kita ingin membelokkannya ke kiri dengan mengubah warna putih menjadi kehitaman yang melambangkan sisi negatif teknologi tersebut, atau kita ingin membelokkannya ke kanan dengan mengubah warna putih menjadi keemasan yangmelambangkan sisi positif dari teknologi informasi dan komunikasi itu sendiri.

KAJIAN TENTANG AMAR MA'RUF NAHI MUNKAR DALAM KITAB ASHANUL BAYAN

KAJIAN TENTANG AMAR MA’RUF NAHI MUNKAR – KITAB AHSANUL BAYAN

Sesungguhnya sesuatu yang sangat memprihatinkan dizaman ini adalah nampaknya kerusakan di daratan dan di lautan dengan sebab tangan-tangan manusia. Riba menyebar di berbagai tempa, tersebarnya perzinahan, pasar-pasar dipenuhi oleh wanita-wanita yang berpakaian tapi telanjang, khamr diminum di negeri-negeri kaum muslimin, shalat ditinggalkan, banyak terjadi putus silaturahim.
Apa sebab itu semua?
Syaikh Rahimahullah berkata bahwa itu semua disebabkan karena umat Islam meninggalkan tugasnya dan meninggalkan amalnya yang mereka dikeluarkan di tengah-tengah manusia untuk beramar ma’ruf nahi mungkar.
Amar ma’ruf artinya memerintahkan perbuatan baik, nahi munkar tugasnya mencegah kemungkaran. Ini tugas umat Islam. Di dalam surat Ali-Imran ayat yang ke-110 Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
كُنتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّـهِ ۗ
Kalian adalah sebaik-baik umat yang dikeluarkan untuk manusia, kalian memerintahkan perbuatan baik dan mencegah manusia dari kemungkaran dan kalian beriman kepada Allah.” (QS. Ali-Imran[3]: 110)
Penulis berkata, “Apabila kaum muslimin meninggalkan amar ma’ruf nahi munkar, yang terjadi akan banyak sekali maksiat dan dosa. Kemudian yang terjadi adalah kerusakan di daratan dan di lautan. Apabila sudah banyak maksiat dan dosa, umat akan binasa. Allah Subhanahu wa Ta’ala telah mengabarkan kepada kita bahwa tidak ada suatu kaum atau suatu umat pun yang binasa melainkan disebabkan karena dosa yang mereka lakukan.”
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam surat Al-An’am ayat yang ke-6:
فَأَهْلَكْنَاهُم بِذُنُوبِهِمْ
Kami binasakan mereka dengan sebab dosa-dosa mereka.” (QS. Al-An’am[6]: 6)
Jadi, dosa-dosa mereka adalah Sebab kebinasaan mereka.

MENINGGALKAN AMAR MA’RUF NAHI MUNKAR SEBAB KEHINAAN DAN KEHANCURAN

Dalam sebuah hadits yang dikeluarkan oleh Bukhari dan Muslim, dari Ummul Mukminin Zainab bintu Jahsy -semoga Allah meridhai beliau- suatu saat Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam masuk menemui beliau dalam keadaan takut dan Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam berkata:
لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ، وَيْلٌ لِلْعَرَبِ مِنْ شَرٍّ قَدِ اقْتَرَبَ، فُتِحَ الْيَوْمَ مِنْ رَدْمِ يَأْجُوْجَ وَمَأْجُوْجَ مِثْلُ هَذِهِ (وَحَلَّقَ بإِصْبَعِهِ اْلإِبْهَامَ والَّتِي تَلِيْهَا) فَقَالَتْ زَيْنَبُ بِنْتُ جَحْشٍ: فَقُلْتُ: يَا رَسُـوْلَ اللهِ أََنُهْلِكُ وَفِيْنَا الصَّالِحُوْنَ؟ قَالَ: نَعَمْ، إِذَا كَثُرَ الْخَبَثُ.
Laa Ilaaha Illallaah, kecelakaan bagi kaum Arab karena keburukan telah dekat, pada hari ini telah dibuka dari benteng Ya’juj dan Ma’juj seperti ini.” (dalam riwayat yang lain Rasul Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam membentuk angka 10). Zainab binti Jahsy berkata, “Aku bertanya, ‘Wahai Rasulullah, apakah kami akan binasa sementara di antara kami masih ada orang-orang yang shalih?’ Beliau menjawab, ‘Ya, apabila telah banyak perbuatan maksiat.'” (HR. Bukhari Muslim )
Ini menunjukkan bahwa ya’juj dan ma’juj itu ada dan mereka seperti apa yang dikabarkan dalam Al-Qur’an dan hadits bahwa mereka akan keluar dan membuat kerusakan. Dan Rasul yang mulia ‘Alaihish Shalatu was Salam bahwa mengabarkan keburukan sudah dekat.
Syaikh berkata, “Wahai umat Islam, apabila kita meninggalkan amar ma’ruf nahi munkar, maka laknat akan menimpa kita, kehinaan akan menimpa kita. Rasul Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mengaitkan antara kehinaan dengan maksiat. Maksiat adalah pokok dari kehinaan dan kehancuran.”
Rasul kita Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda dalam hadits yang diriwayatkan Imam Abu Dawud dan yang lainnya:
إِذَا تَبَايَعْتُمْ بِالْعِيْنَةِ وَأَخَذْتُمْ أَذْنَابَ الْبَقَرِ وَرَضِيْتُمْ بِالزَّرْعِ وَتَرَكْتُـمُ الْجِهَادَ سَلَّطَ اللهُ عَلَيْكُمْ ذُلاًّ لاَيَنْزِعُهُ شَيْئٌ حَتَّى تَرْجِعُواْ إِلَى دِيْنِكُمْ.
“Apabila kalian melakukan jual beli dengan riba dan memegang ekor-ekor sapi, ridha dengan bercocok tanam dan meninggalkan jihad, niscaya Allah Subhanahu wa Ta’ala menimpkan kehinaan kepada kalian. Dan Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak mencabut keinginan itu sehingga kalian kembali kepada agama kalian.” (HR. Abu Dawud)

MENEGAKKAN AMAR MA’RUF NAHI MUNKAR ADALAH TUGAS UMAT ISLAM

Kehinaan selalu bersama maksiat. Dan kehinaan mana yang lebih besar yang kita sekarang berada padanya? Maksiat mendatangkan laknat. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam surat Al-Maidah ayat 78 sampai 79:
لُعِنَ الَّذِينَ كَفَرُوا مِن بَنِي إِسْرَائِيلَ عَلَىٰ لِسَانِ دَاوُودَ وَعِيسَى ابْنِ مَرْيَمَ ۚ ذَٰلِكَ بِمَا عَصَوا وَّكَانُوا يَعْتَدُونَ ﴿٧٨﴾
“Dilaknatlah orang-orang kafir dari kalangan Bani Israil dengan lisan Daud dan Isa bin Maryam. Yang demikian itu karena perbuatan maksiat mereka dan mereka melampaui batas.”
Lalu Allah berfirman:
كَانُوا لَا يَتَنَاهَوْنَ عَن مُّنكَرٍ فَعَلُوهُ ۚ لَبِئْسَ مَا كَانُوا يَفْعَلُونَ ﴿٧٩﴾
Mereka tidak saling mencegah perbuatan kemungkaran yang mereka lakukan, alangkah buruk perbuatan yang mereka perbuat itu.” (QS. Al-Maidah[5]: 79)
Oleh karena itu saudaraku, menegakkan amar ma’ruf nahi munkar ini adalah amal umat Islam. Dan walaupun kita adalah manusia-manusia yang kurang atau kita masih banyak melakukan kelalaian,kita harus tetap menegakan amar ma’ruf nahi munkar. Karena tidak ada orang yang sempurna.
Syaikh Rahimahullah berkata, “Perhatikanlah keadaan kita wahai hamba-hamba Allah, ada diantara kaum muslimin yang melihat anaknya tidak shalat ketika di rumah, dia tidak mengingkarinya. Dia juga melihat putrinya keluar rumah tidak menggunakan jilbab, berpakaian tapi telanjang, dia tidak ingkari juga. Seseorang melihat khamr diminum, melihat riba menyebar, wajahnya tidak marah karena Allah Subhanahu wa Ta’ala, tidak memerintahkan perbuatan ma’ruf dan tidak mencegah kemungkaran. Sehingga kemaksiatan-kemaksiatan di antara kita sesuatu yang terbiasa. Inna Lillahi wa Inna Ilaihi Raji’un.
Syaikh Rahimahullah berkata, “Apabila kita meninggalkan amar ma’ruf nahi munkar maka akan terjadi banyak maksiat dan dosa. Dan hati manusia menjadi gelap. Sehingga mereka tidak mengetahui yang baik dan mereka tidak mengingkari kemungkaran. Ketika ini terjadi, kaum munafik dan para dai yang mendakwahkan kesesatan akan semangat untuk berdakwah (hal ini karena orang-orang baiknya tidak mau amar ma’ruf nahi munkar).”
Allah berfirman dalam surat At-Taubah:
الْمُنَافِقُونَ وَالْمُنَافِقَاتُ بَعْضُهُم مِّن بَعْضٍ ۚ يَأْمُرُونَ بِالْمُنكَرِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمَعْرُوفِ
Orang-orang munafik yang laki-laki dan wanita, sebagian mereka dengan sebagian yang lain tujuannya satu. Yakni mereka saling bahu-membahu untuk memerintahkan kemungkaran dan untuk mencegah ma’ruf.” (QS. At-Taubah[9]: 67)
Kemungkaran diperintahkan, dibiarkan, didukung, disokong, tapi kema’rufan dicela, dibully. Ini sifat orang-orang munafiqun. Jika ada yang baik dan sesuai dengan syariat Islam, ditahan, dicela dan seterusnya.

KEWAJIBAN MENEGAKKAN AMAR MA’RUF NAHI MUNKAR

Syaikh Rahimahullah berkata bahwa wajib setiap kita -tentunya semampunya- untuk menegakkan amar ma’ruf nahi munkar. Setiap kita sesuai dengan kemampuannya.
Ketika kita menjadi orang tua, perhatikan rumah kita. Jangan sampai masuk ke dalam rumah kita satu maksiat pun. Ini akan dimintai pertanggungjawaban di hadapan Allah Subhanahu wa Ta’ala.
قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا
“Jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka.” (QS. At-Tahrim[66]: 6)
Jangan biarkan masuk ke dalam rumah kita maksiat. Jangan biarkan keluarga kita berbuat maksiat. Rasul Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
مَنْ رَأَى مِنْكُمْ مُنْكَرًا فَلْيُغَيِّرْهُ بِيَدِهِ ، فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِلِسَانِهِ ، فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِقَلْبِهِ ، وَذَلِكَ أَضْعَفُ الْإِيمَانِ
“Barangsiapa yang  diantara kalian melihat kemungkaran hendaknya dia rubah dengan tangannya, apabila tidak sanggup rubah dengan lisannya, apabila tidak sanggup rubah dengan hatinya. Dan itu merupakan keimanan yang paling lemah.” (HR. Muslim)

KEUNTUNGAN MENEGAKKAN AMAR MA’RUF NAHI MUNKAR

Kalau kita menegakkan amar ma’ruf nahi munkar, buah apa yang akan kita dapatkan? Ada lima buah yang akan kita dapatkan dari beramar ma’ruf nahi mungkar.

1. MENJADI SEBAIK-BAIK UMAT

Kita akan menjadi sebaik-baik umat yang dikeluarkan di atas muka bumi. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
كُنتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّـهِ ۗ
Kalian adalah sebaik-baik umat yang dikeluarkan untuk manusia, kalian memerintahkan perbuatan baik dan mencegah manusia dari kemungkaran dan kalian beriman kepada Allah.” (QS. Ali-Imran[3]: 110)

2. ALLAH AKAN MENOLONG KITA

Apabila kita memerintahkan amar ma’ruf nahi munkar, Allah akan menolong kita dan Allah akan jadikan kita kokoh di atas muka bumi ini. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
وَلَيَنصُرَنَّ اللَّـهُ مَن يَنصُرُهُ ۗ إِنَّ اللَّـهَ لَقَوِيٌّ عَزِيزٌ ﴿٤٠﴾ الَّذِينَ إِن مَّكَّنَّاهُمْ فِي الْأَرْضِ أَقَامُوا الصَّلَاةَ وَآتَوُا الزَّكَاةَ وَأَمَرُوا بِالْمَعْرُوفِ وَنَهَوْا عَنِ الْمُنكَرِ ۗ وَلِلَّـهِ عَاقِبَةُ الْأُمُورِ ﴿٤١﴾
Allah pasti menolong orang yang menolongnya. Sesungguhnya Allah Maha Kuat lagi Maha Perkasa. Apabila orang-orang yang jika Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi niscaya mereka menegakkan shalat, menunaikan zakat, menyuruh berbuat ma’ruf dan mencegah dari perbuatan yang mungkar; dan akibat perkara yang baik adalah milik Allah Subhanahu wa Ta’ala.” (QS. Al-Hajj[22]: 40-41)
Jadi apabila kita beramar ma’ruf nahi munkar, maka akan tersebarlah kebaikan di tengah-tengah manusia. Setiap kita kalau melakukan ini tersebar kebaikan di tengah-tengah manusia, maksiat jadi sedikit. Kalau sudah sedikit berarti kita sudah menolong agama Allah dan Allah menolong kita.

3. ALLAH MENURUNKAN RAHMATNYA

Buah manis dari amar ma’ruf nahi munkar adalah Allah menurunkan rahmatNya kepada kita di dunia dan di akhirat. Di dunia Allah turunkan rahmatNya kepada kita semua. Didalam surat At-Taubah ayat 71 Allah berfirman:
وَالْمُؤْمِنُونَ وَالْمُؤْمِنَاتُ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ ۚ يَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنكَرِ وَيُقِيمُونَ الصَّلَاةَ وَيُؤْتُونَ الزَّكَاةَ وَيُطِيعُونَ اللَّـهَ وَرَسُولَهُ ۚ أُولَـٰئِكَ سَيَرْحَمُهُمُ اللَّـهُ
Orang-orang yang beriman laki-laki dan wanita sebagian mereka wali dari sebagian yang lain, sifat mereka beramar ma’ruf nahi munkar, menegakkan shalat, membayar zakat dan taat kepada Allah serta RasulNya. Mereka adalah orang-orang yang Allah akan memberi rahmat Allah.” (QS. At-Taubah[9]: 71)

4. ALLAH AKAN ANGKAT ADZAB

Allah akan angkat adzab dari orang yang menegakkan amar ma’ruf nahi munkar. Di dalam surat Al-A’raf ayat ke 165 Allah berfirman:
فَلَمَّا نَسُوا مَا ذُكِّرُوا بِهِ أَنجَيْنَا الَّذِينَ يَنْهَوْنَ عَنِ السُّوءِ
Maka ketika mereka lupa dari peringatan, maka kami selamatkan orang-orang yang melarang perbuatan buruk.” (QS. Al-A’raf[7]: 165)
Ini adalah dikalangan Bani Israil. Dimana pada kalangan Bani Israil ada tiga jenis kelompok manusia. Ada kelompok besar. Mereka melakukan kemungkaran berupa memasang jaring dihari jum’at. Hal ini karena pada hari sabtu mereka tidak boleh mencari ikan. Padahal justru dihari sabtu itu ikan sedang banyak-banyaknya. Ini ujian. Mereka mengatakan bahwa mereka tidak mencari ikan dihari sabtu, namun mereka mengambil ikannya dihari ahad.
Mereka pintar, tapi kepintarannya digunakan untuk maksiat yang mendatangkan murka Allah. Maka turunlah adzab Allah. Allah merubah mereka menjadi kera kemudian meninggal semua.
Dari sini ada pelajaran bagaimana bahayanya al hilah الحيلة. Yaitu mencari-cari bagaimana yang haram menjadi halal. Riba menjadi bukan riba.
Dari sini kita juga belajar bahwa kita harus takut kalau hidup kita dimudahkan oleh Allah, kaya, segala urusan mudah, tapi dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan syariat. Karena suatu saat pasti akan Allah binasakan. Namanya istidraj.

Berdirinya Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) pada tanggal 05 Shafar 1381/18 Juli 1961 dan tidak lepas dari latar belakang berdirinya Muhammadiyah sebagai gerakan dakwah Islam amar ma’ruf nahi munkar sekaligus sebagai konsekuensi dari banyaknya sekolah yang merupakan amal usaha Muhammadiyah untuk membina dan mendidik kader.
Selain itu, situasi dan kondisi politik di Indonesia tahun 60-an yaitu pada masa berjayanya orde lama dan PKI, Muhammadiyah mendapat tantangan yang sangat berat untuk menegakkan dan menjalankan misinya. Oleh karena itu, IPM terpanggil untuk mendukung misi Muhammadiyah serta menjadi pelopor, pelangsung dan penyempurna perjuangan Muhammadiyah. Dengan demikian, kelahiran IPM mempunyai dua nilai strategis. Pertama, IPM sebagai aksentuator gerakan dakwah amar ma’ruf nahi mungkar di kalangan pelajar. Kedua, IPM sebagai lembaga kaderisasi Muhammadiyah yang dapat membawa misi Muhammadiyah pada masa mendatang.